Cara Mengatasi Kehilangan Orang Terkasih Secara Mendalam

Cara Mengatasi Kehilangan Orang Terkasih Secara Mendalam: Pernah merasa dunia runtuh setelah kepergian seseorang yang sangat berarti? Kehilangan memang tak pernah mudah, rasa sakitnya menusuk hingga ke tulang sumsum. Tapi percayalah, kamu tidak sendirian. Artikel ini akan membimbingmu melewati tahapan berduka, mengelola emosi yang bergejolak, mencari dukungan, merawat diri, hingga mengenang sang terkasih dengan cara yang penuh makna.

Siap untuk memulai perjalanan penyembuhan ini?

Kehilangan orang terkasih adalah pengalaman universal yang menyakitkan. Proses berduka itu unik bagi setiap individu, namun memahami tahapannya, mengelola emosi, dan mencari dukungan dapat membantu meringankan beban dan menemukan jalan menuju penerimaan. Artikel ini akan membahas secara rinci bagaimana menghadapi kehilangan, mulai dari memahami reaksi emosional hingga menemukan cara untuk mengingat dan menghormati mereka yang telah pergi.

Tahapan Berduka Cita: Cara Mengatasi Kehilangan Orang Terkasih Secara Mendalam

Kehilangan orang terkasih adalah pengalaman yang berat, dan setiap orang memproses duka dengan cara yang berbeda. Mungkin kamu merasa bingung, marah, atau bahkan hampa. Proses berduka bukanlah linear, dan tak ada cara yang “benar” untuk berduka. Memahami tahapan berduka cita bisa membantu kamu (atau orang terdekatmu) untuk menavigasi emosi yang kompleks ini dan menemukan jalan menuju penyembuhan.

Lima Tahapan Berduka Cita Menurut Kübler-Ross

Psikolog Elisabeth Kübler-Ross mengidentifikasi lima tahapan berduka cita yang sering dialami seseorang setelah kehilangan orang terkasih. Ingat, tahapan ini bukan urutan yang kaku, dan seseorang bisa melewati tahapan ini secara acak, berulang, atau bahkan mungkin melewatkan beberapa tahapan sama sekali. Yang penting adalah menerima dan memproses emosi yang muncul.

  1. Penyangkalan (Denial): Merupakan mekanisme pertahanan diri awal. Seseorang mungkin menolak untuk menerima kenyataan kehilangan. Contoh: “Tidak mungkin, ini pasti mimpi buruk.”
  2. Marah (Anger): Setelah penyangkalan, kemarahan bisa muncul, tertuju pada diri sendiri, orang lain, bahkan Tuhan. Contoh: “Kenapa harus dia? Ini tidak adil!”
  3. Tawar-menawar (Bargaining): Pada tahap ini, seseorang mencoba untuk membuat kesepakatan dengan kekuatan yang lebih tinggi atau takdir, berharap bisa mengubah situasi. Contoh: “Tuhan, tolong kembalikan dia, aku akan melakukan apa saja.”
  4. Depresi (Depression): Merupakan tahap yang penuh kesedihan mendalam, kehilangan minat, dan kelelahan. Contoh: Kehilangan nafsu makan, susah tidur, dan menarik diri dari lingkungan sosial.
  5. Penerimaan (Acceptance): Bukan berarti kehilangan itu mudah diterima, tapi lebih kepada mencapai titik damai dan mampu menjalani hidup dengan kenangan orang terkasih. Contoh: Menerima kenyataan kehilangan dan mulai mengingat kenangan indah bersama orang yang telah meninggal.

Tabel Tahapan Berduka Cita, Cara Mengatasi Kehilangan Orang Terkasih Secara Mendalam

Tabel berikut merangkum lima tahapan berduka cita, deskripsi singkat, perilaku umum, dan strategi penanganannya.

Tahapan Deskripsi Singkat Perilaku Umum Strategi Penanganan
Penyangkalan Menolak kenyataan kehilangan. Menolak untuk percaya, menghindari pembicaraan tentang kehilangan. Izinkan diri untuk berduka, cari dukungan dari orang terdekat.
Marah Rasa frustrasi, amarah, dan kekecewaan. Menyalahkan diri sendiri atau orang lain, mudah tersinggung. Ekspresikan emosi dengan sehat, bicarakan perasaan dengan terapis.
Tawarmenawar Mencoba membuat kesepakatan untuk mengubah situasi. Berdoa, membuat janji, berharap bisa mengubah masa lalu. Terima kenyataan bahwa tak ada yang bisa mengubah masa lalu, fokus pada masa kini.
Depresi Kesedihan mendalam, kehilangan minat, kelelahan. Menarik diri, kehilangan nafsu makan, susah tidur. Izinkan diri untuk bersedih, cari dukungan, pertimbangkan konseling.
Penerimaan Menerima kenyataan kehilangan dan mulai menjalani hidup. Mulai mengingat kenangan indah, kembali beraktivitas. Rawat diri sendiri, jaga kesehatan fisik dan mental.

Perbedaan Reaksi Berduka Cita Antar Individu dan Budaya

Reaksi berduka cita sangat individual. Faktor kepribadian, pengalaman hidup, dan sistem pendukung sosial memengaruhi bagaimana seseorang berduka. Budaya juga memainkan peran penting. Beberapa budaya mengekspresikan duka secara terbuka, sementara yang lain lebih tertutup. Perbedaan ini tidak berarti satu cara lebih “benar” daripada yang lain; yang penting adalah menghormati proses berduka setiap individu.

Contoh Cerita Pendek Proses Berduka Cita

Ayah Budi meninggal mendadak karena kecelakaan. Budi awalnya menolak untuk percaya, terus-menerus bertanya “Kenapa?”. Kemudian, kemarahan menguasainya, ia menyalahkan dirinya sendiri. Ia bernegosiasi dengan Tuhan, berjanji akan menjadi orang yang lebih baik jika ayahnya kembali. Setelah itu, ia jatuh dalam depresi yang dalam, menarik diri dari teman-temannya.

Lama-kelamaan, Budi mulai menerima kenyataan. Ia mulai mengingat kenangan indah bersama ayahnya, dan perlahan-lahan kembali menjalani hidupnya. Ia tahu ayahnya akan selalu ada di hatinya.

Panduan Singkat Memahami dan Melewati Tahapan Berduka Cita

Berduka adalah proses yang unik dan personal. Jangan terburu-buru untuk “move on”. Izinkan dirimu untuk merasakan emosi yang muncul. Cari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional. Rawat dirimu dengan baik, baik fisik maupun mental.

Ingat, kamu tidak sendirian.

Mengelola Emosi

Kehilangan orang terkasih adalah pengalaman yang sangat menyakitkan, dan mengelola emosi yang muncul setelahnya adalah tantangan besar. Jangan heran jika kamu merasa seperti rollercoaster emosi yang tak terkendali. Proses berduka itu unik, dan tidak ada cara yang benar atau salah untuk merasakannya. Yang penting adalah kamu memberi ruang bagi diri sendiri untuk merasakan dan memproses emosi tersebut.

Berbagai macam emosi akan muncul, dan itu wajar. Jangan pernah merasa perlu untuk menekan atau menyembunyikan perasaanmu. Menerima emosi yang datang—seberat apa pun—adalah langkah pertama menuju penyembuhan.

Berbagai Macam Emosi Setelah Kehilangan

Setelah kehilangan orang terkasih, kamu mungkin akan merasakan berbagai macam emosi, yang datang dan pergi secara tak terduga. Beberapa emosi yang umum muncul antara lain kesedihan, amarah, penyangkalan, dan rasa bersalah. Kesedihan mungkin terasa seperti beban berat di dada, sementara amarah bisa meledak secara tiba-tiba, bahkan kepada orang-orang yang tidak bersalah. Penyangkalan bisa berupa menolak untuk menerima kenyataan kepergian, sementara rasa bersalah mungkin muncul karena hal-hal yang belum terselesaikan atau kata-kata yang tak terucap.

Contohnya, kamu mungkin berkata, “Aku sangat sedih sampai rasanya aku tak bisa bernapas,” (kesedihan), “Aku marah karena dia harus pergi begitu cepat!” (amarah), “Tidak, ini tidak mungkin terjadi,” (penyangkalan), atau “Seandainya saja aku lebih sering menghubunginya,” (rasa bersalah).

Tips Mengelola Emosi Negatif

Izinkan dirimu untuk merasakan semua emosi, jangan menekan atau menghakimi. Cari dukungan dari teman, keluarga, atau terapis. Luangkan waktu untuk merawat diri sendiri, seperti cukup tidur, makan makanan sehat, dan berolahraga ringan. Lakukan aktivitas yang menenangkan, seperti meditasi, yoga, atau mendengarkan musik.

Ingat, berduka adalah proses yang panjang dan tidak linier. Ada kalanya kamu merasa lebih baik, dan ada kalanya kamu merasa lebih buruk. Itu semua normal.

Teknik Relaksasi Sederhana

Salah satu teknik relaksasi yang mudah adalah pernapasan dalam. Duduk atau berbaring dengan nyaman, tutup mata, dan fokus pada pernapasanmu. Hirup udara dalam-dalam melalui hidung, tahan beberapa saat, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Ulangi beberapa kali, rasakan tubuhmu menjadi lebih rileks. Teknik lain yang bisa dicoba adalah progresive muscle relaxation, dimana kamu menegangkan dan mengendurkan otot-otormu secara bergantian, dimulai dari kaki hingga kepala.

Menciptakan Lingkungan yang Mendukung

Membangun lingkungan yang suportif sangat penting dalam proses penyembuhan emosional. Berbagi perasaanmu dengan orang-orang terdekat yang kamu percayai bisa sangat membantu. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika kamu membutuhkannya. Buatlah jadwal rutin yang menyeimbangkan waktu untuk berduka dengan waktu untuk aktivitas yang menyenangkan. Kelilingi dirimu dengan hal-hal yang membuatmu merasa nyaman dan tenang.

Terakhir, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional, seperti konselor atau terapis, jika emosi yang kamu rasakan terasa terlalu berat untuk diatasi sendiri.

Mencari Dukungan

Kehilangan orang terkasih adalah pengalaman yang berat, dan rasanya kayak lagi berjuang sendirian di tengah badai. Tapi tenang, kamu nggak sendirian kok. Dukungan dari orang-orang sekitar itu penting banget, bahkan krusial, untuk melewati masa berduka ini. Bayangin aja, kayak kamu lagi mendaki gunung yang tinggi dan terjal, mendapatkan bantuan dari pendaki lain pasti bikin perjalananmu lebih ringan dan aman, kan?

Nah, dukungan sosial itu ibarat bantuan dari para pendaki lain tersebut.

Mendapatkan dukungan nggak cuma membantu meringankan beban emosional, tapi juga memberikanmu kekuatan untuk menghadapi hari-hari yang berat. Dengan dukungan yang tepat, proses berduka citamu bisa lebih sehat dan terarah, menghindari kamu terperosok ke dalam kesedihan yang berkepanjangan dan berdampak negatif pada kesehatan mentalmu.

Sumber Dukungan yang Tersedia

Ada banyak sumber dukungan yang bisa kamu akses, mulai dari yang terdekat sampai yang lebih profesional. Pilihlah sumber yang paling nyaman dan sesuai dengan kebutuhanmu. Jangan ragu untuk mencoba berbagai sumber sampai kamu menemukan yang paling tepat.

Sumber Dukungan Kelebihan Kekurangan Cara Mengaksesnya
Keluarga dan Teman Mudah diakses, memberikan rasa nyaman dan familiar, dukungan emosional yang tulus. Bisa jadi mereka juga sedang berduka atau tidak memahami perasaanmu sepenuhnya, dukungannya mungkin tidak konsisten. Hubungi mereka secara langsung, ajak ngobrol, atau minta mereka untuk menemanimu.
Kelompok Dukungan (Support Group) Bertemu orang-orang yang mengalami hal serupa, berbagi pengalaman, mendapatkan perspektif baru, rasa diterima dan dipahami. Membutuhkan keberanian untuk berbagi di depan orang lain, bisa jadi ada pengalaman yang memicu trauma. Cari informasi online, hubungi rumah sakit atau LSM yang menyediakan layanan konseling.
Profesional Kesehatan Mental (Psikolog/Psikiater) Pendampingan profesional, strategi coping yang efektif, perawatan medis jika diperlukan. Biaya yang mungkin mahal, memerlukan waktu untuk membangun kepercayaan. Cari rekomendasi dari dokter atau teman, cari informasi online dan hubungi klinik psikologi.
Lembaga Keagamaan Dukungan spiritual, rasa komunitas, pandangan filosofis yang membantu dalam memahami kehilangan. Tidak semua orang nyaman dengan pendekatan keagamaan, bisa jadi pandangannya tidak selaras denganmu. Hubungi tokoh agama atau komunitas keagamaan yang kamu ikuti.

Memulai Percakapan untuk Meminta Dukungan

Meminta bantuan itu bukan tanda kelemahan, lho! Justru sebaliknya, itu menunjukkan kekuatanmu untuk mengakui bahwa kamu butuh dukungan dan berani untuk meminta bantuan. Berikut beberapa contoh cara memulai percakapan dengan orang terdekat:

  • “Aku lagi merasa sangat sedih dan kehilangan, dan aku butuh banget dukunganmu saat ini.”
  • “Aku butuh seseorang untuk diajak bicara, aku merasa butuh teman untuk menemani saat ini.”
  • “Aku lagi merasa berat banget, aku harap kamu bisa meluangkan waktu untuk mendengarkan ceritaku.”

Ingat, jujur dan terbuka tentang perasaanmu adalah kunci. Jangan takut untuk mengungkapkan apa yang kamu rasakan, sejujurnya orang-orang terdekatmu pasti ingin membantu.

Mencari dan Bergabung dengan Kelompok Dukungan

Bergabung dengan kelompok dukungan bisa memberikanmu ruang aman untuk berbagi perasaan dan pengalaman dengan orang-orang yang mengerti apa yang kamu lalui. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Cari informasi online: Gunakan mesin pencari seperti Google dengan kata kunci seperti “kelompok dukungan duka cita,” “support group kehilangan orang tua,” atau kata kunci yang relevan dengan situasimu.
  2. Hubungi rumah sakit atau LSM: Banyak rumah sakit dan LSM yang menyediakan layanan konseling dan kelompok dukungan. Hubungi mereka untuk informasi lebih lanjut.
  3. Pertimbangkan jenis kelompok dukungan: Ada kelompok dukungan yang spesifik untuk jenis kehilangan tertentu, misalnya kehilangan orang tua, pasangan, atau anak. Pilihlah kelompok yang paling sesuai dengan situasimu.
  4. Hadiri pertemuan pertama: Jangan ragu untuk hanya mengamati di pertemuan pertama. Kamu bisa mulai berbagi sedikit demi sedikit saat merasa nyaman.
  5. Bergabung secara aktif: Berpartisipasi aktif dalam diskusi dan berbagi pengalaman akan memberikan manfaat yang lebih besar.

Merawat Diri Sendiri

Kehilangan orang terkasih adalah pukulan telak yang bisa membuat kita merasa dunia runtuh. Rasa sedih, marah, dan kosong memang tak terelakkan. Tapi, di tengah badai kesedihan ini, merawat diri sendiri adalah kunci untuk melewati masa berduka dengan lebih sehat dan bijak. Bukan berarti kita harus melupakan orang yang telah pergi, tapi justru dengan merawat diri, kita memberi diri kita kekuatan untuk mengenang mereka dengan cara yang lebih sehat dan penuh cinta.

Mengabaikan kesehatan fisik dan mental saat berduka sama saja dengan menambah beban di pundak yang sudah lelah. Bayangkan, kamu sedang berjuang melawan badai, tapi malah memilih untuk tak makan, tak tidur, dan terus-terusan terpuruk. Tentu saja, akan semakin sulit untuk melewati badai itu. Oleh karena itu, merawat diri bukan sekadar tindakan egois, melainkan bentuk cinta dan penghormatan pada diri sendiri agar kita bisa melewati proses berduka dengan lebih baik dan menghormati ingatan orang terkasih.

Tips Praktis Merawat Kesehatan Fisik

Makan makanan bergizi, istirahat cukup 7-8 jam setiap malam, dan luangkan waktu untuk olahraga ringan, seperti jalan kaki atau yoga, setidaknya 30 menit setiap hari. Jangan abaikan kebutuhan dasar tubuhmu. Tubuh yang sehat akan mendukung kesehatan mentalmu.

Menjaga pola hidup sehat bukanlah hal yang mudah, apalagi ketika sedang berduka. Namun, cobalah untuk membuat jadwal kegiatan harian yang mendukung pemulihan fisik dan mental. Berikut contohnya:

Waktu Aktivitas Catatan
07.00 – 08.00 Olahraga ringan (jalan kaki, yoga) Udara segar bisa membantu menenangkan pikiran
08.00 – 09.00 Sarapan sehat Asupan nutrisi penting untuk energi sepanjang hari
09.00 – 17.00 Aktivitas produktif (bekerja, mengerjakan hobi) Menyibukkan diri bisa membantu mengalihkan pikiran
17.00 – 18.00 Istirahat dan relaksasi (mendengarkan musik, membaca) Beri waktu untuk diri sendiri
18.00 – 19.00 Makan malam Makan malam yang sehat dan ringan
19.00 – 22.00 Waktu berkualitas (berkumpul dengan keluarga/teman, meditasi) Hubungan sosial penting untuk dukungan emosional
22.00 Tidur Tidur yang cukup untuk memulihkan energi

Aktivitas Pendukung Penyembuhan

Selain menjaga pola hidup sehat, ada beberapa aktivitas yang bisa membantu proses penyembuhan. Jangan ragu untuk mencoba hal-hal baru yang bisa membuatmu merasa lebih tenang dan nyaman. Ingat, tujuannya adalah untuk merawat diri sendiri, bukan untuk menekan rasa sedih. Biarkan dirimu merasakan kesedihan, tapi jangan biarkan kesedihan itu mengendalikanmu.

  • Kembali menekuni hobi lama, misalnya melukis, menulis, atau berkebun.
  • Mulailah hobi baru yang menyenangkan, misalnya belajar memasak, fotografi, atau bermain musik.
  • Praktikkan meditasi atau yoga untuk menenangkan pikiran dan tubuh.
  • Bergabung dengan grup dukungan atau komunitas untuk berbagi pengalaman dengan orang-orang yang mengerti.
  • Berkonsultasi dengan psikolog atau terapis jika dibutuhkan.

Kegiatan yang Sebaiknya Dihindari

Selama proses berduka, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari agar tidak memperburuk kondisi. Bukan berarti kamu harus mengisolasi diri, tapi hindari hal-hal yang bisa memicu emosi negatif yang berlebihan dan menghambat proses penyembuhan.

  • Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang secara berlebihan.
  • Menghindari kontak sosial sepenuhnya.
  • Terlalu banyak mengonsumsi berita atau informasi yang berkaitan dengan kehilangan.
  • Menyalahkan diri sendiri atau orang lain.
  • Mencoba menekan atau mengabaikan perasaan sedih.

Mengingat dan Menghormati

Kehilangan orang terkasih memang menyakitkan. Rasa kehilangan itu sendiri akan berangsur mereda, tapi kenangan dan cinta yang pernah terjalin akan tetap abadi. Mengingat dan menghormati mereka yang telah pergi adalah bagian penting dari proses penyembuhan. Bukan sekadar mengenang, tapi juga merayakan hidup mereka dan warisan yang mereka tinggalkan. Ini bukan tentang melupakan, tapi tentang menerima dan melangkah maju dengan membawa cinta dan pelajaran berharga yang telah mereka berikan.

Ada banyak cara untuk menjaga kenangan mereka tetap hidup dan menghormati perjalanan hidup mereka. Dari cara-cara sederhana hingga yang lebih kreatif, semuanya bergantung pada kepribadian orang yang telah meninggal dan hubunganmu dengannya. Yang terpenting adalah ketulusan hati dan rasa hormat yang tulus.

Cara Mengingat dan Menghormati Orang Terkasih

Mengenang orang terkasih bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari yang sederhana hingga yang lebih personal dan kreatif. Berikut beberapa ide yang bisa kamu coba, disesuaikan dengan karakter dan kenangan indah yang kamu miliki bersama mereka.

  • Membuat album foto atau video kenangan: Kumpulkan foto-foto dan video berharga, lalu susun menjadi album atau video yang indah. Tambahkan musik latar yang berkesan dan tulisan-tulisan kecil yang menggambarkan momen-momen berharga tersebut. Ini akan menjadi sebuah harta karun kenangan yang bisa dinikmati kapan saja.
  • Menulis surat untuk orang terkasih: Tuangkan semua perasaan, kenangan, dan ucapan terima kasihmu dalam sebuah surat. Jangan ragu untuk mengungkapkan segala emosi yang kamu rasakan, baik suka maupun duka. Surat ini bisa disimpan sebagai kenang-kenangan pribadi atau dibacakan di acara peringatan.
  • Menanam pohon: Tanam sebuah pohon sebagai simbol kehidupan abadi dan kenangan yang terus tumbuh. Pilih pohon yang memiliki arti khusus atau sesuai dengan kesukaan orang terkasih. Setiap kali kamu melihat pohon itu tumbuh, kamu akan teringat akan mereka.
  • Membuat donasi atas nama mereka: Donasikan sejumlah uang atau barang ke yayasan atau lembaga amal yang sesuai dengan minat atau nilai-nilai yang dipegang oleh orang terkasih. Ini adalah cara yang indah untuk menghormati mereka dan memberikan dampak positif bagi orang lain.

Ide Kreatif Mengenang Orang Terkasih

Ide Deskripsi Kegiatan Kelebihan Kekurangan
Membuat buku masakan keluarga Kumpulkan resep-resep andalan keluarga, tambahkan foto dan cerita di balik setiap resep. Menjaga warisan kuliner keluarga, menciptakan kenangan yang bisa dinikmati bersama. Membutuhkan waktu dan usaha yang cukup besar, membutuhkan keahlian fotografi dan desain.
Mengadakan acara peringatan tahunan Kumpulkan keluarga dan teman-teman untuk mengenang dan berbagi cerita tentang orang terkasih. Memperkuat ikatan keluarga dan persahabatan, menciptakan momen berharga bersama. Membutuhkan perencanaan dan koordinasi yang matang, bisa jadi membebani secara emosional.
Menciptakan karya seni Lukisan, patung, puisi, lagu, atau karya seni lainnya yang terinspirasi oleh orang terkasih. Ekspresi perasaan yang unik dan personal, menciptakan karya seni yang abadi. Membutuhkan bakat dan keterampilan seni, bisa jadi sulit bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang seni.
Menulis blog atau membuat website kenangan Buat sebuah blog atau website untuk berbagi cerita, foto, dan video tentang orang terkasih. Menjangkau banyak orang, menciptakan warisan digital yang abadi. Membutuhkan pengetahuan teknologi dan pemeliharaan website, bisa jadi sulit bagi yang kurang familiar dengan teknologi.

Ritual Peringatan Sederhana Namun Bermakna

Ritual peringatan tidak harus rumit dan mewah. Yang terpenting adalah kesederhanaan dan ketulusan hati. Kamu bisa menyalakan lilin, membaca puisi favorit mereka, atau mendengarkan musik yang mereka sukai. Atau, kamu bisa mengunjungi tempat-tempat yang bermakna bagi mereka berdua. Aksi kecil yang dipenuhi dengan cinta dan rasa hormat akan jauh lebih berkesan.

Manfaat Mengingat dan Menghormati Orang Terkasih

Proses mengingat dan menghormati orang terkasih memiliki banyak manfaat dalam proses penyembuhan. Ini membantu kita untuk menerima kehilangan, merayakan hidup mereka, dan menemukan kedamaian. Dengan mengenang mereka, kita juga bisa belajar dari perjalanan hidup mereka dan mengaplikasikan pelajaran berharga tersebut dalam kehidupan kita sendiri. Ini menjadi sebuah proses healing yang penuh makna dan akan membantu kita untuk melangkah maju dengan lebih kuat dan bijaksana.

Kehilangan orang terkasih adalah perjalanan yang panjang dan penuh liku, namun bukan berarti tanpa harapan. Dengan memahami tahapan berduka, mengelola emosi dengan bijak, dan mencari dukungan dari lingkungan sekitar, kamu akan menemukan kekuatan untuk melewati masa-masa sulit ini. Ingatlah, menghormati kenangan mereka adalah bagian penting dari proses penyembuhan. Perjalanan ini mungkin berat, tapi kamu tidak sendiri, dan kamu akan melewati ini.